Minggu, 31 Juli 2011

Poster PERMAI 2011 [1]


Poster PERMAI [1]

Amalan-amalan di bulan Ramadhan


Assalamualaikum wbt.

Selamat berpuasa bagi seluruh umat Islam merata dunia. Moga Ramadhan kali ini lebih baik dari yang sebelumnya. InsyaAllah.



Dari Abu Hurairah radiallaahu anhu, ia berkata, 'Rasulullah sallallahu alaihi wasallam memberi kabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda:

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ, شَهْرٌ مُبَارَكٌ, كَتَبَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ, فِيْهِ تُفْتَحُ أَبْوَابُ الْجَنَّةُ وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلُّ فِيْهِ الشَّيَاطِيْنُ. فِيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ. مَنْ ُحُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ.

"Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah Subhanahu Wa Ta'alaa mewajibkan kepadamu puasa di dalamnya; pada bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat dalam bulan ini malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa yang tidak memperoleh kebaikannya, maka ia tidak memperoleh apa-apa." [HR. Ahmad dan an-Nasa`i.]

Berikut ini adalah amalan-amalan yang dianjurkan di bulan Ramadhan:

1] Puasa: Allah Subhanahu Wa Ta'alaa memerintahkan berpuasa di bulan Ramadhan sebagai salah satu rukun Islam. Firman Allah Subhanahu Wa Ta'alaa:

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa." (QS. Al-Baqarah:183)

Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta'alaa, niscaya diampuni dosa-dosanya telah lalu." [Muttafaqun 'alaih]

2] Membaca al-Qur`an: Membaca al-Qur`an sangat dianjurkan bagi setiap muslim di setiap waktu dan kesempatan. Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda:

اِقْرَؤُوْا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيْعًا ِلأَصْحَابِهِ.

"Bacalah al-Qur`an, sesungguhnya ia datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi ahlinya (yaitu, orang yang membaca, mempelajari dan mengamalkannya). [HR. Muslim]

Dan membaca al-Qur`an lebih dianjurkan lagi pada bulan Ramadhan, karena pada bulan itulah diturunkan al-Qur`an. Firman Allah Subhanahu Wa Ta'alaa:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

"Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil)." (QS: al-Baqarah:185)

Rasulullah sallallahu alaihi wasallam selalu memperbanyak membaca al-Qur`an di hari-hari Ramadhan, seperti diceritakan dalam hadits 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata:

وَلاَ أَعْلَمُ نَبِيَّ الله ِقَرَأَ الْقُرْآنَ كُلَّهُ فِى لَيْلَةٍ, وَلاَ قَامَ لَيْلَةً حَتَّى يُصْبِحَ وَلاَ صَامَ شَهْرًا كَامِلاً غَيْرَ رَمَضَانَ.

"Saya tidak pernah mengetahui Rasulullah sallallahu alaihi wasallam membaca al-Qur`an semuanya, solat sepanjang malam, dan puasa sebulan penuh selain di bulan Ramadhan." [HR Ahmad]

3] Menghidupkan malam-malam bulan Ramadhan dengan shalat Tarawih berjamaah: Shalat Tarawih disyari'atkan berdasarkan hadits 'Aisyah ra, ia berkata:

"Sesungguhnya Rasulullah saw keluar pada waktu tengah malam, lalu beliau solat di masjid, dan solatlah beberapa orang bersama beliau.  Di pagi hari, orang-orang memperbincangkannya. Ketika Nabi mengerjakan shalat (di malam kedua), banyaklah orang yang shalat di belakang beliau. Di pagi hari berikutnya, orang-orang kembali memperbincangkannya. Di malam yang ketiga, jumlah jamaah yang di dalam masjid bertambah banyak, lalu Rasulullah saw keluar dan melaksanakan solatnya. Pada malam keempat, masjid tidak mampu lagi menampung jamaah, sehingga Rasulullah saw hanya keluar untuk melaksanakan solat Subuh. Tatkala selesai solat Subuh, beliau menghadap kepada jamaah kaum muslimin, kemudian membaca syahadat dan bersabda, 'Sesungguhnya kedudukan kalian tidaklah samar bagiku, aku merasa khawatir ibadah ini diwajibkan kepada kalian, lalu kalian tidak sanggup melaksanakannya." Rasulullah sallallahu alaihi wasallam wafat dan kondisinya tetap seperti ini. [HR. Bukhari dan Muslim]


4] Menghidupkan malam-malam Lailatul Qadar: lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari pada seribu bulan yang tidak ada lailatul qadar dan pendapat paling kuat bahwa ia terjadi di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, terlebih lagi pada malam-malam ganjil, yaitu malam 21, 23,25,27, dan 29. Firman Allah Subhanahu Wa Ta'alaa:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌمِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. (QS.al-Qadar :3)

Malam itu adalah pelebur dosa-dosa di masa lalu, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda:

وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدَرِ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ.

"Dan barangsiapa yang beribadah pada malam 'Lailatul qadar' semata-mata karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta'alaa, niscaya diampuni dosa-dosanya yang terdahulu." [HR. al-Bukhari]

5] I'tikaf di malam-malam Lailatul Qadar: I'tikaf dalam bahasa adalah berdiam diri atau menahan diri pada suatu tempat, tanpa memisahkan diri. Sedang dalam istilah syar'i, i'tikaf berarti berdiam di masjid untuk beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'alaa dengan cara tertentu sebagaimana telah diatur oleh syari'at.

I'tikaf merupakan salah satu sunnah yang tidak pernah ditinggal oleh Rasulullah sallallahu alaihi wasallam, seperti yang diceritakan oleh Aisyah radhiyallahu 'anha:

أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ اْلأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتىَّ تَوَفَّاهُ اللهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ.

"Sesungguhnya Nabi sallallahu alaihi wasallam selalu i'tikaf pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan sampai meninggal dunia, kemudian istri-istri beliau beri'tikaf sesudah beliau." [Muttafaqun 'alaih]

6] Memperbanyak sedekah: Rasulullah sallallahu alaihi wasallam adalah orang yang paling pemurah, dan beliau sallallahu alaihi wasallam lebih pemurah lagi di bulan Ramadhan. Hal ini berdasarkan riwayat Ibnu Abbas radiallaahu anhu, ia berkata:

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم أَجْوَدَ النَّاسِ, وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُوْنُ فِى رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ ...

"Rasulullah adalah manusia yang paling pemurah, dan beliau lebih pemurah lagi di bulan saat Jibril menemui beliau." [HR. al-Bukhari]

Demikianlah beberapa ibadah penting yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan di bulan Ramadhan dan telah dicontohkan oleh Rasulullah sallallahu alaihi wasallam. Semoga kita termasuk di antara orang-orang yang mendapat taufik dari Allah untuk mengamalkannya agar kita mendapatkan kebaikan dan keberkahan bulan Ramadhan. Wallahu A'lam.

Disusun Oleh: Mohammad Iqbal Ghazali. MA
Murajaah: Abu Ziyad
Sumber : http://indonesian.iloveallaah.com/amalan-amalan-di-bulan-suci-ramadhan/